Berbagi dari Rumah

“Intan, apa yang bisa kita lakukan untuk melewati Covid yang makin ganas ini ya?” tanya Mas Anif Punto Utomo – ketua umum KAGEOGAMA – melalui pesan whatsapp padaku. Pertanyaan yang dikirimkan pada tanggal sepuluh Juli itu sulit kujawab. Aku pun bingung. Tak tahu harus berbuat apa.
Pertanyaan itu kubiarkan. Sampai Fafa Anggraeni – bendahara umum KAGEOGAMA – menyampaikan kegelisahan yang sama lima hari kemudian. “Apa kita bagi sembako lagi ke masyarakat kecil seperti tahun lalu, Mbak?” usulnya melalui pesan whatsapp yang terpisah.
Tahun lalu, di awal pandemi, kami memang membagi-bagikan sembako untuk masyarakat kecil di Yogya. Mas Widodo Nugroho yang turun ke jalan untuk melakukannya. Tetapi sekarang ini, aku sungguh tak berani meminta siapa pun untuk mengulanginya. Tak ingin menambah risiko penularan covid-19. Apalagi pada masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) begini.
“Justru pada masa PPKM begini banyak orang kehilangan pendapatan dan butuh bantuan, Mbak,” kata Fafa lagi. Ia benar. Apalagi yang pendapatannya harian. Tak keluar rumah, tak makan. Keluar rumah pun, tak banyak penghasilan.
Ah, kenapa pusing sendiri? Mengikuti saran Mas Anif, kulempar persoalan ini di grup whatsapp pengurus KAGEOGAMA. Alhamdulillah, bertukar pikiran dengan mereka menghasilkan program Extra Fooding. Bisa berupa pengiriman makanan siap santap, buah-buahan, vitamin, dan obat-obatan kepada pasien covid-19 yang sedang menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumah, atau kepada tenaga kesehatan di rumah sakit. Bisa juga dengan melakukan pembagian sembako kepada mereka yang membutuhkan.
Untuk teknisnya, pengiriman makanan dan lain-lain dilakukan dengan menggunakan jasa ojeg online. Sedangkan untuk pembagian sembako, dilakukan langsung dari rumah beberapa pengurus kepada para kurir atau driver ojol yang datang ke rumah. Atau siapa saja yang lokasinya dekat dan terjangkau. Untuk ini, aku terinspirasi dari Ibu Titie Wibipriatno, seorang sahabat yang sejak tahun lalu membagikan makanan matang kepada driver ojol yang lewat di depan rumahnya.
Alhamdulillah, Rochmad dan Era dari Koperasi KAGEOGAMA menyanggupi untuk menyediakan paket sembako dengan harga hemat untuk program ini. Rochmad bahkan menggratiskan biaya pengiriman dari gudang mereka di Cijantung ke rumah para pengurus yang bertebaran di Jabodetabek. Benarlah, kalau sudah ada niat, Allah akan bukakan jalan.
Nyatanya, 107 paket sembako yang masing-masing bernilai seratus ribu rupiah, telah dibagikan bukan hanya kepada driver ojol atau taksol yang order-annya jauh berkurang sekarang ini. Tetapi juga kepada tukang sayur yang dagangannya masih banyak walau hari sudah siang. Maklumlah, sekarang ini banyak pelanggan yang menutup pintu dan memilih untuk belanja daring, termasuk aku ☹.
Juga kepada tukang pijat yang sulit sekali mendapatkan pelanggan di masa pandemi begini. Juga tukang sampah yang tetap bekerja menjaga kebersihan lingkungan. Pedagang kelontong, penjual keripik, penjual kue keliling, penjual mie ayam, penjual pecel lele, pedagang bumbu yang omzetnya terus menurun. Tak lupa guru ngaji di masjid dekat rumah, tukang bangunan yang sepi orderan, satpam perumahan, hansip, kuli panggul pasar, tukang sapu, tukang cuci setrika, tukang koran, dan lain sebagainya.
“Terimakasih ya Mbak, semoga Mbak dan teman-teman diberkahi oleh Allah SWT,” kata Pak Tua pengantar koran setelah mencantelkan sembako ke sepeda setianya. Suara di balik maskernya terdengar begitu lembut bagiku. Ia titipkan salamnya untuk semua orang baik yang telah membagi rezeki mereka melalui program berbagi ini.
Teman-teman yang baik, sampai hari ini, KAGEOGAMA telah menerima donasi sejumlah Rp64.650.000,00 termasuk suntikan dana sebesar sepuluh juta rupiah dari Kitabisadotcom yang digalang oleh Ahmad Arif, seorang jurnalis dan inisiator lapor Covid-19. Sebesar Rp33.332.300 telah kami salurkan dalam bentuk 107 paket sembako, 600-an nasi kotak untuk pasien isoman di rumah dan tenaga kesehatan di rumah sakit. Termasuk buah-buahan, vitamin, obat-obatan dan masker yang diperlukan dan bisa kami dapatkan.
Selama masih ada yang terus berdonasi, insya Allah kami akan terus berbagi. Makanan, sembako, perhatian, semangat, cinta. Bersama kita lewati ujian panjang ini.
Jakarta, 28 Juli 2021
0 Shares:
Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You May Also Like
Read More

Salah Duga

Simbah itu datang lagi. Ini sudah yang ketiga kali. Tapi seperti hari sebelumnya, ia sudah terlambat. Seluruh paket…