Pak Ton. Namanya melegenda di kampus Teknik Geologi UGM. Rasanya semua mahasiswa mengenalnya, dari angkatan 1960-an sampai sekarang 2020-an. Mahasiswa yang kemudian menjadi koleganya, sahabatnya, anak-anaknya, cucu-cucunya, yang disayanginya.
Sebagai salah satu muridnya, entah berapa kali sudah aku mendengar komentar serupa dan senada: Kalau bukan karena Pak Ton, kuliah saya sudah gagal. Kalau bukan karena Pak Ton, saya tidak akan ada di sini. Kalau bukan karena Pak Ton, saya tidak akan jadi apa-apa. Kalau bukan karena Pak Ton, entah bagaimana nasib saya.
Biasanya aku cuma diam ketika mendengarnya. Meresapi setiap kata sampai ke dada. Mendengarkan hatiku berkata sama. Kalau bukan karena Pak Ton, aku mungkin tak akan pernah menyelesaikan kuliah.
Pak Ton. Dia bukan saja pengajar Geologi yang mumpuni, yang menyampaikan hal rumit dengan cara sederhana sehingga mudah dipahami. Dia guru, yang digugu dan ditiru. Dia guru, yang menginspirasi muridnya. Dia guru, yang menarik muridnya yang terpuruk. Dia guru, yang menganggap mahasiswa sebagai keluarganya.
Lalu aku tahu, dia begitu bukan karena dirinya sendiri. Namun ada sosok perempuan hebat disampingnya. Yang sederhana. Yang menguatkannya. Yang mengoreksi langkahnya. Yang mengubah sifat pemalu dan rendah dirinya. Yang menjadikan Pak Ton sebagai apa yang kukenal, Begawan Geologi yang mencinta dan dicinta.
Maka aku termasuk orang yang berbahagia, ketika Pak Ton, di usianya yang menjelang 80 tahun, berhasil menuliskan kisah kasihnya bersama sang kekasih hati, ibu Sunarti, dalam buku Bersama Mengayuh Biduk: Perjalanan Hidupku Bersama Sunarti.
Ini kisah yang semula diulis hanya untuk anak cucu beliau, namun kemudian diterbitkan Kageogama agar bisa dibaca lebih banyak orang. insya Allah akan ada pelajaran berharga yang bisa kita petik.
Tambahan lagi, seluruh hasil penjualan buku ini didonasikan oleh Pak Ton untuk program Beasiswa Kageogama. Beliau tak mengambil satu rupiah pun.
Karena itu, dengan kerendahan hati, kami mengajak teman-teman semua untuk menghadiri acara bedah buku beliau, yang akan diselenggarakan oleh KAGAMA, sebagai bagian dari kegiatan KAGAMA LITERASI, yaitu:
KAGAMA Literasi 3: Bedah Buku Bersama Mengayuh Biduk: Perjalanan Hidupku Bersama Sunarti
Kegiatan diselenggarakan pada:
Hari/ tanggal : Minggu, 30 Mei 2021
Waktu : 15.00 – 17.00 WIB
Pertemuan online akan diadakan via aplikasi Zoom
Free, Untuk Umum dan e-Sertifikat
Pendaftaran: http://bit.ly/KagamaLiterasi-3
Link Youtube: https://www.youtube.com/watch?v=yCdvbQ_zFDc
Sampai Jumpa, Insya Allah