Kalian Luar Biasa

“Bayi dengan kondisi begini, biasanya tak akan mampu bertahan, Bu. Siapkan mental dari sekarang. Perkiraan saya, paling lama usianya 2 minggu saja.”

Kutatap nanar dokter syaraf yang baru mengucapkan kata-kata itu di depanku. Perasaanku campur aduk, sementara ia terlihat begitu tenang, seolah-olah yang disampaikannya bukan sebuah vonis kematian bagi putraku. Ingin aku meneriakinya sebagai pembohong. Atau menuduhnya malas berusaha untuk menyelamatkan bayiku. Tapi mulutku terkunci, tak mampu mengeluarkan sepatah kata pun, hingga dadaku sesak oleh perasaan yang tak mampu dialirkan keluar. Namun sekilas kesadaran kemudian muncul di kepalaku. Ia hanya berlaku professional. Kenapa aku harus marah?

Kutarik napas panjang dengan perlahan, mencoba menata hati yang terguncang. Pelukan suami di bahu membantu menenangkan. Kalau dokter menyerah, masih ada Tuhan tempatku meminta, pikirku. Maka aku berdiri, mengangguk pada sang dokter, mengucapkan terimakasih, lalu berlalu meninggalkannya. Menjenguk bayiku. Putra pertamaku.

***

Demikian kutipan kisah seorang sahabat, yang kuceritakan dalam buku Antologi berjudul ‘Kalian Luar Biasa’. Kisah yang mendapat penghargaan sebagai naskah terbaik, diantara 4 nominasi dan 20 naskah yang semuanya luar biasa. Terimakasih banget untuk mbak Rere yang sudah mengajakku bergabung di Nubar Sumatera, terimakasih untuk mbak Dewi dan Mbak Emmy yang dengan sabar membantu semua penulis untuk mewujudkan buku yang penuh dengan kisah inspiratif ini.

Titipan Cinta, naskah terbaik dalam buku antologi Kalian Luar Biasa

Misalnya, pada kutipan berikut:
Entah sudah berapa mangkuk bubur yang sudah kuhabiskan selepas pulang sekolah. Bubur nasi paling encer tanpa lauk hanya bertabur garam tak kunjung menghilangkan rasa laparku. (Herva)

Atau juga:
Ama berusaha untuk introspeksi diri mencari-cari kekurangan dan kesalahannya sebelum Ama membulatkan tekat untuk bertanya langsung pada suaminya. Hingga pada suatu kesempatan suami mengakui bahwa dia memang sudah menikah lagi dengan seorang wanita di kampung sebelah setahun yang lalu. (Nira)

Buat yang mau PO bukunya, inbox saya ya, atau klik https://bit.ly/PesanKalianLuarBiasa untuk kontak saya. Terbatas sampai tanggal 13 Juli saja. Dibandrol di harga 60 ribu, buku ini insya Allah akan mengirimkan hikmah kehidupan dari berbagai kisah nyata di dalamnya.

https://nubarnulisbareng.com/kalian-luar-biasa-dan-piala-n…/

0 Shares:
Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You May Also Like

Pulang

Sudah jam delapan malam. Kereta yang kami tunggu belum juga tiba. Aku menjadi gelisah. Demikian pula kedua temanku.…