Setelah setengah semester belajar di rumah, Ujian Akhir di rumah, alhamdulillah hari ini Zahra bagi rapor. Tetap, secara online.
“Pengen ketemu langsung,” katanya.
Kedua kakak gurunya tertawa. “Iya, kangen ya, Zahra. Semoga segera bisa ketemu lagi ya…”
Nilainya, ada yang meningkat, ada yang menurun, ada yang sama. Tanggung jawabnya, ketelitiannya, kemampuan sosialnya, semakin baik. Walau aku merasa kemampuan komunikasinya masih harus ditingkatkan. “Ah, Kak Intan hanya perlu menunggu saja,” kritik sepupuku MFathiar.
Ya, kadang-kadang aku lupa anakku masih harus mendaki tangga perkembangannya. Kadang aku menuntut ia harus segera bisa melakukan ini dan itu. Sementara di sisi lain, aku menganggap ia masih bayi kecil mungil yang ‘belum tahu apa-apa’.
Maafkan Mama yaaa Naaak… Selamat atas pencapaianmu hari ini. Mama dan Papa akan selalu bangga padamu.
Terimakasih pada Kak Karin dan Kak Paul dan Kakak-Kakak Guru semuanya yang telah mendidik dan mengajari Zahra setahun ini. Semoga Allah membalas dengan limpahan RahmatNya, dan sampai berjumpa kembali, semoga dalam keadaan yang lebih baik, dan sehat wal ‘afiat semuanya.
