Verba volant, Scripta manent

Menulis adalah menelanjangi diri. Demikian kata salah seorang penulis pada acara bedah bukunya. Dengan menulis, orang akan tahu kisah hidupnya. Akan tahu apa yang ia pikirkan. Akan tahu imajinasinya. Hal-hal yang menarik perhatiannya.

Karena itu, tidak semua orang mau menulis. Atau mempublikasikan tulisannya. Ia harus siap dihujat. Sebagaimana siap dipuji. Demikian kira-kira yang disampaikan penulis itu.

Benar juga, pikir saya. Saya sendiri tidak memikirkan hal itu sebelumnya. Saya menulis, hanya karena ingin bercerita.

Bercerita kepingan kecil hidup saya, dan orang-orang di sekitar saya. Orang tua, anak, suami, saudara-saudara, teman-teman, sahabat, dan orang-orang yang saya temui dalam keseharian saya. Bercerita angan-angan saya.

Kenapa saya suka bercerita? Entahlah, mungkin bawaan bayi? Hehehe. Saya ingat, orang-orang dewasa dulu mengatakan saya bawel, ketika saya kecil. Dan teman-teman sekolah bersedia mendengarkan cerita saya. Cerita yang saya baca dari majalah atau buku-buku yang disediakan oleh ayah saya.

Ah ya, mungkin karena saya ingin berbagi perasaan, dan berbagi pikiran. Syukur-syukur, kalau bisa berbagi hikmah. Dari semua kisah.

Maka kini saya belajar menulis. Karena kata peribahasa Latin, verba volant, scripta manent. Kata-kata menguap, tulisan tinggal tetap.
Semoga, ada kebaikan di dalam tulisan-tulisan ini, betapapun sedikitnya.

0 Shares:
Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You May Also Like