Suatu pagi di hari Minggu….
“Zahraaaa, kemplangnya jangan dimakan di kamar!” teriakku.
“Iya, Ma,” sahut putriku sambil menenteng keluar toples merah berisi kerupuk kemplang. Aku tahu ia ingin memakannya sambil santai bersama sepupunya di kamar.
“Nanti tumpah remah-remahnya. Jadi bersemut, atau mengundang kecoa,” sambungku bersungut-sungut. Dia toh harusnya sudah tahu peraturan ini. Tidak boleh makan di kamar. Kecuali sakit.
Siangnya…
“Ma, aku lagi bikin cerpen. Baru satu halaman. Mau baca?” tanya putriku.
“Okeeeh,” sahutku sambil melangkah ke kamarnya, duduk di meja belajar dan membaca ketikannya di laptop. Tulisannya kali ini menceritakan seorang gadis kecil bernama Dinda, yang sebentar lagi akan berulang tahun. Sebelum hari ulang tahunnya tiba, ibunya sudah membelikan ia Rainbow Cake mungil yang terlihat sangat lezat, dengan secarik kertas bertuliskan pesan: Cake-nya boleh dimakan dimana saja, asal nggak tumpah dan bikin semut-semut datang.
Whaaat??!!
Aku berhenti membaca dan berpikir, ini semacam protes atas kejadian tadi pagi kah? Owalaaah Nduuuk….
===
Tante Icun dan Om Tri, Makasih kemplangnya yaaaaa 😍
Cerita Pukul Samping sebelumnya di https://intankemala.com/2017/07/15/pukul-samping-2/