
Halo, aku Birian Falima. Tapi kamu bisa memanggilku Bina. Aku bersekolah di kelas 5 SD. Sekarang aku akan bercerita.
===
“Bina, yuk pergi les,” kata mama.
“Ma, tapi aku kan lagi nonton TV,” jawabku.
“Ga ada tapi-tapian!” jawab mamaku tegas. Akhirnya aku pun menaiki mobil dan pergi les.
Di sana, aku disarankan untuk membeli buku biola yang baru. “Tapi ma, aku ga mau beli lagi,” kataku malas.
“Ah, ga ah. Ayo beli,” jawab mamaku. Akupun membelinya dengan duit mamaku.
===
“Saatnya pulang!” kata mamaku.
“Tapi ma, aku masih mau berkeliling,” jawabku.
“Kan kamu sudah mengetahui tempat ini,” jawab mama. Aku pun pulang.
Saat di mobil, aku ingin meminjam ponsel mama. Tapi kata mama, “Di rumah saja ya.” Jadi aku menunggu sampai rumah.
Sesampainya di rumah, mama meminjamkan ponselnya. “Tapi ma, aku mau nonyon TV,” kataku.
“Lho, tadi mau pinjam ponsel. Sekarang malah mau nonton TV. Terserah Bina deh,” kata mama agak kesal.
Aku pun menonton TV sambil makan keripik yang tadi aku beli di tempat les. Tapi aku lalu merasa bosan. Jadi aku pergi ke kamar mama dan papa.
“Mama, tapi aku mau makan es krim,” kataku pada mama.
“Ya udah. Kan mama udah bilang, kalau cuma mau makan es krim aja, ga udah bilang ke mama,” kata mama.
“Bina, kalau mau ngomong, jangan selalu ada tapi ya!?” kata mama dengan nada kesal. Aku pun sedih mendengar mama kesal.
Sejak itu, aku berusaha untuk tidak selalu bilang ‘tapi’. Dan sekarang aku mulai bisa mengendalikannya.
Jakarta, 3 November 2018