“Air mengalir sampai jauh, akhirnya ke laut.”
Masih ingat dengan penggalan syair tersebut? Ya, itu salah satu penggalan dari lagu Bengawan Solo yang sangat terkenal. Entahlah, apakah anak millennial sekarang mengenal Gesang dan lagu Bengawan Solo-nya yang begitu melegenda?
Aku pandangi putriku yang sedang berlatih menyanyikan lagu Kun Anta yang energik. “Untuk lomba nyanyi per kelas, ma,” katanya. Sekolahnya memang akan mengadakan berbagai perlombaan besok, dalam rangka memperingati isra’ mi’raj 1439H. Terkagum-kagum aku dengan semangatnya. Tanpa disuruh, ia berlatih sendiri dengan bantuan Youtube. Tak mau ia jadi yang tak hapal sendiri ketika besok tampil rame-rame dengan teman-temannya.
Iseng aku berpikir, bagaimana kalau yang dilombakan adalah lagu Bengawan Solo ya? Masihkah ia sesemangat ini? Hush, Bengawan Solo tentunya susah dinyanyikan oleh anak-anak SD, sergah hatiku sendiri.
Rasanya senang melihat Zahra semangat belajar sendiri. Ah, andai semangatnya juga seperti ini untuk mengulang semua mata pelajaran sekolah. Pasti aku akan lebih senang. Hehehe.
Tapi ya sudahlah. Mungkin memang beda cara belajar Zahra dengan caraku dulu. Tidak bisa dipaksa sama. Toh, nilai raportnya masih tetap bagus. Dan ia masih punya hobi, menggambar dan main piano. Daripada aku dulu, hanya ‘mengeram’ diri di kamar membaca buku. Sampai dijuluki si Kutu Buku.