Pagi

Kriiiiing…. Kriiiiing…Kriiiing…

Tanganku meraba-raba ke atas meja. Mencari jam beker. Begitu ketemu, langsung kumatikan deringnya. Kutarik selimut. Lanjutkan mimpi yang terusik.

Tapi tak bertahan lama. Mbak Ria masuk ke kamarku. Membuka jendela lebar-lebar. Angin dingin menyerbu masuk berebutan. Walau mentari masih malu-malu bersembunyi.

“Bangun, Intan. Sudah pagi. Ini giliranmu memberi kultum sholat subuh di mushola.” Kata-katanya yang lembut bagai listrik yang menyetrumku

Apaaaaa??? Kultum??? Selimut kulempar. Aku bergegas bangun. Lompat dari tempat tidur. Berlari mengambil wudhu di kolam.

“Ditunggu ya Tan. Kita semua udah selesai sholat subuhnya,” teriak mbak Ria.

Aphaaaa???

Dengan langkah cepat kudatangi mushola. Teman-teman bahkan sudah selesai berzikir dan berdo’a. Dengan senyumannya, Pak Mashuri, bapak asrama, mempersilahkan aku duduk di depan. Bismillah. Aku mulai menyampaikan materi singkat yang memang sudah pernah kusiapkan.

Tinggal di Asrama Yasma Putri Syuhada, berarti harus sholat subuh berjamaah setiap hari. Ditambah mendengarkan kultum atau kuliah 7 menit, yang disampaikan oleh teman-teman sendiri secara bergantian. Pagi ini giliranku. Dan aku lupa. Salahku sendiri. Siapa suruh telat bangun? Mbak Ria rupanya sudah membangunkan aku sejak awal. Tapi aku hanya menggumam. Ia bangunkan lagi sesaat sebelum ke mushola. Aku tak tergugah. Sampai ia kembali lagi menjemputku untuk ceramah.

“Wassalamu’alaikum warahmatullohi wabarakatuuh,” kataku menutup materi. Alhamdulillah, usai sudah. Hatiku lega.

“Alhamdulilah, materinya bagus. Tapi, yang kultum kayaknya belum sholat subuh?” Pak Mashuri memandangku. Lidahku kelu. Hanya bisa mengangguk.

“Lain kali, sholat dulu baru kasih kultum ya?” Katanya lembut. Aku lagi-lagi hanya bisa mengangguk. Teman-teman ku tersenyum memandang ku. Duh, malu ku tak tertahan. Beginilah akibatnya kalau susah bangun pagi.

#JeniusWriting
#Online9
#Tugas

0 Shares:
Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You May Also Like
Read More

Api Dendam

Bocah itu tumbuh dengan nyala dendam di hati. Semakin besar tubuhnya, semakin besar dendam itu membakar. Pada anak-anak…