Baunya apek. Lima lembar seribuan. Kuserahkan pada tukang ojeg. “Maaf ya bang, recehan,” kataku. Dia tertawa. Giginya terlihat semua. “Yang penting kan uang, Neng,” jawabnya.
Hehehe.. iya, yang penting uang. Wangi atau bau, rapi atau lecek, yang penting nilainya.
Wah, kira-kira apa lagi ya, yang nilainya bisa bertahan seperti uang, tak peduli penampilannya?