Treasure Hunt

treasure hunt

“Papa aja yang beli, ya. Beli yang rasa coklat. Mama suka coklat,” kata Zahra di telepon.

“Haaaah? Tapi kan kakak yang mau bikin surprise untuk mama,” jawab papa.

Zahra menjawab enggan, “Ya udah deh, kalau gitu.”

Papa menutup telepon. Tersenyum. Kayaknya Zahra masih belum puas main di rumah temannya. Ia terdengar enggan dijemput papa sekarang. Padahal tadi pagi sudah janji dengan penuh semangat. Mau beli kue ulang tahun mama malam ini. Sudah jam setengah 6 sore. Biasanya jam setengah delapan mama sudah sampai di rumah.

Tapi mama baru sampai di rumah jam sembilan. Ada tetangga yang menikah. Mama menyempatkan diri menghadiri syukuran pernikahan itu. Rasanya lelah. Tapi juga kenyang.

“Zahra sudah menunggu mama sejak tadi,” bisik papa. “Sejak pulang dari toko kue.”

Mama merasa bersalah. Ia tahu putri kecilnya ingin merayakan ulang tahunnya malam ini. Tapi ia tetap memilih pulang telat.

“Ini hadiah untuk mama,” kata Zahra. Tetap dengan senyumnya yang manis.

Wah apa ini? Mama memandangi benda plastik bulat lonjong seperti telur yang disodorkan Zahra. Kok bukan kue ulang tahun, pikirnya heran. Malah hanya jajanan anak-anak semacam Kinder Joy yang sering ada di alfamart. Memang siy, labelnya sudah dilepas, diganti dengan hiasan dari kertas post it warna-warni.

“Buka ma,” kata Zahra.

Mama membuka kemasan yang memang terdiri dari dua bagian ini. Hm, sebagaimana selalu ada mainan mungil di dalam Kinder Joy, mungkin mama akan menemukan kejutan di dalamnya. Apa ya? Taraaaa..!! Selembar kertas post it mama temukan di dalamnya. Berwarna merah muda. Ada tulisannya: “CLUE! Cari clue nomor 1. Dia ada di tempat……, Baliklah”

Mama membalik kertas itu. Terbaca tulisan: “Cari di tempat yang ada komedi putar!”
Wah, mama diajak bermain berburu harta karun? Hahaha, lagi capek Naaaak. Tapi mama tak mungkin lagi menolak.

Ok lah. Ini mudah. Yang ada komedi putar kan cuma akuarium kecil-nya Zahra. Mama berdiri dari sofa, melangkah ke aquarium. Disana tertempel post it lain bertuliskan : “Apakah kamu tahu tempat yang dingin? Buka tempat itu!”

Hm.., tempat yang dingin? Kulkas dong ya. Mama melangkah ke kulkas. Membuka pintunya, dan menemukan kertas post it berwarna tosca bertuliskan: “ Brrr…dingin. cepat keluarkan aku dari kulkas! Habis itu baliklah!” Mama membalik kertas itu. Tulisannya, “Ambil coklat bulat-bulat.”

Haaaa? Masih jauh nie perjalanan? Mama kembali duduk di sofa. Memandangi toples-toples di meja, mencari yang berisi coklat berbentuk bulat. Disuruh ngambil coklat nie? Mama buka toples yang berisi coklat, dan menemukan kertas post it lain di bagian dalam tutup toples.“Baiklah, kau menemukan aku. Sekarang ke maja makan yaaa 😊.”

Yeeee, nyaris sampai di akhir perjalanan. Mama melangkah ke maja makan. Membuka tudung saji, dan taraaa..!! cake ultah cantik ada disana.

“Selamat ulang tahun mama,” kata Zahra sambil memeluk mama.

Ah, Kesayangan mama. Ada saja hadiah darimu untuk mama, Nak. Unik dan indah. Terimakasih, Sayang.

#LatePost

0 Shares:
Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You May Also Like

Nouruzzahra

Airmatamu adalah mutiara tangismu adalah orkestra tawamu adalah keindahan seluruh dirimu adalah anugrah kecintaan   Jakarta, 22 Februari 2009