Rendah Hati

Pagi ini Ayudia Bing Slamet, bintang tamu di acara Tafsir al-Misbah bertanya kepada Ustadz Quraish Shihab, bagaimana caranya agar ia bisa memahami alqur’an, karena walau sudah membaca terjemahannya, kadang ia tak faham maksud ayat tersebut. Aku menduga Ustadz Quraish akan menyarankannya untuk terus belajar dan bertanya kepada yang lebih mengerti. Memang kira-kira begitulah saran beliau. Namun saran itu didahului dengan kata-kata yang kurang lebih begini, “Bukan cuma anda, saya juga yang telah puluhan tahun mempelajari alqur’an, masih sering bertanya-tanya, apa maksud Allah dengan ayat ini? Maknanya masih bisa terus digali, digali dan digali.”

Sungguh kata-kata yang berangkat dari kerendah hatian seorang yang berilmu, yang menyadari luasnya ilmu Allah, yang tidak sok tahu akan maunya Allah, padahal telah mempelajari alqur’an seumur hidupnya dan telah menuliskan tafsir dari seluruh isi alqur’an.

Kalau beliau dan orang-orang berilmu lainnya begitu rendah hati seperti ini, bagaimana bisa saya merasa menjadi yang paling tahu apa yang dikendaki Allah, memaksakan apa yang saya yakini pada orang lain dan merasa mewakiliNya dalam setiap tindakan saya?

0 Shares:
Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You May Also Like
Read More

Teman tanpa aib

“Barang siapa yang mencari teman tanpa aib, maka ia tidak akan mendapatkan teman.” (Sayyidina Ali bin Abi Thalib)