Zahra sedang berenang ketika aku melipir sebentar untuk melihat pilihan menu yang tersedia di cafe kolam renang. Ketika kembali, aku heran melihat ia sedang mengais tanah pot bunga dengan sandal jepitnya.
“Ngapain Kak? Kok sandalnya dikotorin begitu?”
“Aku sedang menggali tanahnya, Ma”.
“Untuk apa?”
“Untuk mengubur capung ini ma. Kasihan, dia tadi mengapung di air. Aku angkat dari air, aku taruh di pinggir kolam. Tapi dia rupanya sudah mati.”
Aku terdiam, memperhatikannya mengangkat capung itu dari lantai dengan hati-hati, meletakkannya dalam lubang yang tersedia, lalu menutupnya dengan tanah kembali. Sandal yang kotor, lalu ia cuci di kamar mandi.
Anakku sayang, semoga hatimu selalu penuh kasih ya, pada alam dan sesama. Dalam hal ini, engkau adalah guruku, sudah pasti.